Rabu, 05 Maret 2014

CATATAN: Duo Madrid Imbang, Senyum Barcelona Mengembang

Atletico dan Real Madrid berbagi angka, Barcelona kembali ke jalur perburuan gelar juara La Liga.


El Derbi Madrileño memberikan segalanya yang kita minta sebagai penikmat sepakbola. Gol hebat tercipta, keputusan kontroversial, dan adu kemampuan para bintang kedua tim ibukota Spanyol, sayang kali ini tidak ada pemenang. Atletico Madri dan Real Madrid harus puas berbagi angka satu dan Barcelona tersenyum lebar.

Derby Madrid bagaikan duel petinju kelas berat yang adu jotos tapi gagal mendaratkan pukulan telak. Madrid unggul cepat melalui sontekan Karim Benzema pada menit ketiga namun Atletico bisa membalas dua melalui Koke dan Gabi sebelum masa rehat dan pada akhirnya aksi Cristiano Ronaldo memastikan raihan satu poin timnya.

Atletico dan Madrid sama-sama punya kans meraup tiga angka tetapi tak ada yang bisa mewujudkannya. Meskipun protes sempat dilayangkan Diego Simeone, Benzema berada pada posisi onside saat menciptakan gol. Lalu kata beruntung menjauhi Atletico karena wasit tidak memberikan hadiah penalti ketika Sergio Ramos menjatuhkan Diego Costa di kotak terlarang di menit 11.

Episode tersebut adalah yang paling jernih dari tiga keluhan Rojiblancos namun ketika babak pertama berakhir pasukan Simeone dalam posisi unggul melalui tembakan akurat Koke dan sepakan spektakuler Gabi.

DATA PERTANDINGAN
Atleti 2-2 Madrid

TEMBAKAN
TEPAT SASARAN
POSSESSION
SEPAKPOJOK
KARTU KUNING
KARTU MERAH
ATLETI
17
5
40%
6
3
0
MADRID
19
6
60%
4
2
0
Pada posisi ini, secara psikologis Atletico telah membuka peluang lebar untuk meraih kemenangan derby perdana di Vicente Calderon sejak 1999.

Tetapi laga belum berakhir karena Cristiano punya ide lain. Madrid bisa menyamakan kedudukan melalui kaki kanan mematikan sang superstar saat laga menyisakan sepuluh menit waktu normal, kemudian tim tamu nyaris menang melalui Luka Modric.

"Atletico mencoba membuat pertandingan ini berjalan kasar," kata Ancelotti setelah pertadingan. "Bukan begitu cara kami bermain dan kami tidak pernah menyerah memperbaiki situasi hingga menit terakhir."

Andai Atleti menang, kedua tim akan memiliki poin sama 63 (dengan kemungkinan Barca ikut bergabung), namun gol telat Ronaldo memastikan Madrid bertahan di pucuk klasemen unggul tiga poin dari rival satu kota dengan 12 laga tersisa.

"Beberapa pasti kesal, tetapi kami bisa bertahan," kata Simeone. "Saya bangga - skuat ini berhunikan pemain yang siap menghadapi segalanya dan siapapun."

Pelatih Argentina frustasi dengan sejumlah keputusan wasit yang diyakininya merugikan tim namun dia menolak memberi komentar dengan mengatakan: "Tidak setimpal."

Di kubu berlawanan pasukan Ancelotti meneruskan tren tak terkalahkan menjadi 28 menyamai rekor Pep Guardiola bersama Barcelona (23 menang dan lima imbang pada 2010/11). Lebih signifikan lagi, La Liga masih berada dalam kendali Madrid.

"Reaksi tim positif," lanjut pelatih Italia. "Kami meraih satu poin saat nyaris kalah. Madrid boleh merasa puas karena Atletico adalah tim jempolan - terutama saat bermain di kandang sendiri."

Dengan meraih kemenangan di seluruh pertandingan sisa sekaligus terhindar dari kekalahan pada Clasico di kandang sendiri melawan Barcelona akhir Maret nanti maka Madrid bisa dipastikan juara. Untuk mengatakannya memang mudah tetapi harus diwaspadai hasil imbang di Calderon telah menambah rasa percaya diri Barcelona menuju hari terakhir kompetisi. 

Madrid baru saja membuang peluang emas melangkah lebih jauh ke tangga juara, tetapi jika mengingat sejumlah tes keras yang telah dilalui sepanjang musim, tim ini masih favorit. Meski demikian, fakta yang menyebutkan pasukan Ancelotti hanya mampu menambah satu poin di Jornada 26 telah membuat persaingan semakin memanas. Azulgrana mengintip singgasana, nafas Rojiblancos masih terasa di tengkuk Los Vikingos!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar